Berbagai macam beras dan ketan di Indonesia. Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat
perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi
pati pada endospermia. Beras putih, sesuai namanya, berwarna putih
agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa
umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras. Beras merah,
akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan
sumber warna merah atau ungu. Beras hitam, sangat langka,
disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas
tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam. Ketan (atau beras
ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh
patinya merupakan amilopektin. Ketan hitam, merupakan versi ketan dari
beras hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak
(misalnya 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras
melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara
genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang
berwarna merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras
merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat
itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa
tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat
beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992)
menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih
(349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut
mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31
mg). Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam
keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang,
gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan
refleks berkurang.
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243
mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace
element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation
peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida
menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi
radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel
hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif
lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai
potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Beras Hitam
Beras hitam warnanya benar-benar hitam, apalagi setelah dimasak
warnanya makin hitam, dan rasanya enak banget, harum pula. Tahukah anda dahulu
beras hitam hanya boleh dimakan oleh kalangan bangsawan kerajaan di Cina,
konon, kalangan istana ingin mendapatkan manfaat baik dari beras hitam itu.
Karena mereka tahu, beras ini mengandung jauh lebih banyak vitamin dari pada
beras lainnya. Bahkan beras hitam juga dijadikan obat disana.
Ada setumpuk manfaat dibalik warna hitam beras hitam ini
diantaranya: meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah gangguan ginjal dan
kanker, dan membuat awet muda. Warna hitam ini menunjukan kandungan atau
pigmen yang tinggi. Dalam pigmen ini terkandung zat aleuron dan endospermia
kedua zat ini bisa menghasilkan zat anti karsinogenik. yaitu zat yang bisa
meningkatkan kadar trombosit dan memiliki antioksidan yang tinggi. Antioksidan
ini bias meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker. Zat
warna hitam ini juga kaya akan zat flavonoid yang berguna untuk mencegah
pengerasan pembuluh darah, selain itu kaya akan serat sehingga membuat
pencernaan kita sehat dan tidak mudah lapar.
Beras merah kaya akan magnesium bahkan lebih banyak dari beras
putih, zat ini sangat baik untuk kesehatan jantung dan mengandung banyak serat
sehingga dapat memperlancar proses pencernaan. Pastinya bisa mencegah sembelit
( sebagian orang ada yang tidak tahan memakan beras merah ini efeknya yaitu
sering buang air besar). Pada kulit ari beras merah mengandung lemak, tapi
bukan lemak yang bikin gemuk melainkan lemak yang sangat baik untuk
perkembangan otak anak. Beras merah juga merupakan anti beri-beri karena
mengandung vitamin B1 terutama pada bayi. Makanya bayi sering kali
diberikan bubur beras merah.
Pada zaman dahulu, para tabib menggunakan beras merah sebagai obat
(sama dengan beras hitam) karena kandungan vitamin dan mineralnya dipercaya
bisa mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Tapi, beras merah lebih
mudah didapatkan dipasaran dari pada beras hitam. (Sumber: Bobo, th XXXVII, 5 nov 2009)
Merasa sayang dengan Kesehatan Keluarga banyak cara yang dapat kita lakukan, salah satunya dengan cara mencoba untuk membiasakan mengkonsumsi beras merah dan beras hitam organik ini. Memang awalnya terasa asing dilidah kita karena dari teksturnya sendiri yang tidak sepulen beras putih, namun jangan salah dengan khasiatnya yang luar biasa. Semoga sedikit pengetahuan ini dapat menambah wawasan kita seputar beras yang terdapat di negeri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar